Iltizam secara harfiah berarti mengokohkan. Dalam Islam, iltizam berarti mengokohkan agama dalam kehidupan. Seorang Muslim dperintahkan oleh Allah agar melakukan iltizam,
yakni mengokohkan aqidah, ibadah dan akhlak mulia dalam kehidupan
sehari-hari agar benar-benar menjadi Muslim yang sejati sebagaimana
dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Kepada Nabi Yahya AS Allah berpesan:
”Wahai Yahya! Ambillah, pelajarilah Kitab Taurat itu, amalkan isinya,
dan sampaikan kepada umatmu Kitab Taurat itu dengan sungguh-sungguh. Dan
Kami berikan hikmah kepadanya, Yahya, berupa pemahaman Taurat dan
pendalaman agama selagi dia masih kanak-kanak” (QS. Maryam: 12).
Perintah Allah kepada Nabi Yahya untuk
mempelajari Kitab Taurat dengan sungguh-sungguh menjadi dasar bahwa
beriltizam dalam agama yang meliputi ‘aqidah, ibadah dan akhlak mulia
merupakan perintah Allah bagi setiap Muslim. Seorang Muslim wajib
mempertahankan agamanya dengan kuat, memahami agamanya dengan baik, dan
melaksanakan agamanya denngan sungguh-sungguh. Inilah makna iltizam dalam penerapan.
Beriltizam dalam ‘aqidah adalah
mengokohkan keyakinan, tidak ada tuhan selain Allah di dalam kalbu, yang
diperkuat dengan pengetahuan dan pengucapan, serta muncul dalam
perbuatan. Beriltizam dalam ibadah adalah membulatkan tekad, tidak akan
pernah beribadah kepada selain Allah, serta membulatkan tekad bahwa
tidak akan pernah meninggalkan shalat hingga akhir hayat. Beriltizam
dalam akhlak adalah membulatkan tekad untuk terus-menerus memperbaiki
akhlak dengan menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan.
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar